| ||||||
Motto: (Bahasa Khmer: Bangsa, Agama, Raja) | ||||||
Lagu kebangsaan: Nokoreach | ||||||
Ibu kota (dan kota terbesar) | Phnom Penh | |||||
Bahasa resmi | Khmer; bahasa Perancis dan Inggris hanya digunakan oleh kaum terdidik | |||||
Pemerintahan | Monarki konstitusional demokratik | |||||
- | Raja | Norodom Sihamoni | ||||
- | Perdana Menteri | Hun Sen | ||||
Kemerdekaan | ||||||
Luas | ||||||
- | Total | 181,040 km2 (87) | ||||
- | Air (%) | 2,5% | ||||
Penduduk | ||||||
- | Perkiraan 2005 | 13.881.427 (65) | ||||
- | Sensus 1998 | 11.437.656 | ||||
- | Kepadatan | 74/km2 (121) | ||||
PDB (KKB) | Perkiraan 2003 | |||||
- | Total | $29.344 juta (86) | ||||
- | Per kapita | $2.189 (122) | ||||
Mata uang | Riel 1 (KHR ) | |||||
Zona waktu | (UTC+7) | |||||
Lajur kemudi | kanan | |||||
Ranah Internet | .kh | |||||
Kode telepon | 855 | |||||
1 Mata uang lokal, walaupun Dolar AS masih sering digunakan. |
Kamboja berbatasan dengan Thailand di sebelah barat, Laos di utara, Vietnam di timur, dan Teluk Thailand di selatan. Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap melintasi negara ini.
Menjelang kemerdekaannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia banyak membantu negara Kamboja ini. Buku - buku taktik perang karangan perwira militer Indonesia banyak digunakan oleh militer Kamboja. Oleh karenanya, para calon perwira di militer Kamboja, wajib belajar dan dapat berbahasa Indonesia.
Sejarah
Perkembangan peradaban Kamboja terjadi pada abad 1 Masehi. Selama abad ke-3,4 dan 5 Masehi, negara Funan dan Chenla bersatu untuk membangun daerah Kamboja. Negara-negara ini mempunyai hubungan dekat dengan China dan India. Kekuasaan dua negara ini runtuh ketika Kerajaan Khmer dibangun dan berkuasa pada abad ke-9 sampai abad ke-13.Kerajaan Khmer masih bertahan hingga abad ke-15. Ibukota Kerajaan Khmer terletak di Angkor, sebuah daerah yang dibangu pada masa kejayaan Khmer. Angkor Wat, yang dibangun juga pada saat itu, menjadi simbol bagi kekuasaan Khmer.
Pada tahun 1432, Khmer dikuasai oleh Kerajaan Thai. Dewan Kerajaan Khmer memindahkan ibukota dari Angkor ke Lovek, dimana Kerajaan mendapat keuntungan besar karena Lovek adalah bandar pelabuhan. Pertahanan Khmer di Lovek akhirnya bisa dikuasai oleh Thai dan Vietnam, dan juga berakibat pada hilangnya sebagian besar daerah Khmer. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1594. Selama 3 abad berikutnya, Khmer dikuasai oleh Raja-raja dari Thai dan Vietnam secara bergilir.
Pada tahun 1863, Raja Norodom, yang dilantik oleh Thai, mencari perlindungan kepada Perancis. Pada tahun 1867, Raja Norodom menandatangani perjanjian dengan pihak Perancis yang isinya memberikan hak kontrol provinsi Battambang dan Siem Reap yang menjadi bagian Thai. Akhirnya, kedua daerah ini diberikan pada Kamboja pada tahun 1906 pada perjanjian perbatasan oleh Perancis dan Thai.
Kamboja dijadikan daerah Protektorat oleh Perancis dari tahun 1863 sampai dengan 1953, sebagai daerah dari Koloni Indochina. Setelah penjajahan Jepang pada 1940-an, akhirnya Kamboja meraih kemerdekaannya dari Perancis pada 9 November 1953. Kamboja menjadi sebuah kerajaan konstitusional dibawah kepemimpinan Raja Norodom Sihanouk.
Pada saat Perang Vietnam tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih untuk netral. Hal ini tidak dibiarkan oleh petinggi militer, yaitu Jendral Lon Nol dan Pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi pro-AS untuk menyingkirkan Norodom Sihanouk dari kekuasaannya. Dari Beijing, Norodom Sihanouk memutuskan untuk beraliansi dengan gerombolan Khmer Merah, yang bertujuan untuk menguasai kembali tahtanya yang direbut oleh Lon Nol. Hal inilah yang memicu perang saudara timbul di Kamboja.
Khmer Merah akhirnya menguasai daerah ini pada tahun 1975, dan mengubah format Kerajaan menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja yang dipimpin oleh Pol Pot. Mereka dengan segera memindahkan masyarakat perkotaan ke wilayah pedesaan untuk dipekerjakan di pertanian kolektif. Pemerintah yang baru ini menginginkan hasil pertanian yang sama dengan yang terjadi pada abad 11. Mereka menolak pengobatan Barat yang berakibat rakyat Kamboja kelaparan dan tidak ada obat sama sekali di Kamboja.
Pada November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja untuk menghentikan genosida besar-besaran yang terjadi di Kamboja. Akhirnya, pada tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan antara kedua pihak yang bertikai ini di Paris. PBB memberi mandat untuk mengadakan gencatan senjata antara pihak Norodom Sihanouk dan Lon Nol.
Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat bantuan dari banyak pihak asing setelah perang, walaupun kestabilan negara ini kembali tergoncang setelah sebuah kudeta yang gagal terjadi pada tahun 1997
Pembagian Administatif
Kamboja dibagi menjadi 20 provinsi (khett) and 4 kota praja (krong). Daerah Kamboja kemudian dibagi menjadi distrik(srok), komunion (khum), distrik besar (khett), and kepulauan(koh).- Kota Praja (Krong):
- Phnom Penh
- Sihanoukville (Kampong Som)
- Pailin
- Kep
- Provinsi (Khett):
- Kepulauan (Koh):
Geografi
Kamboja mempunyai area seluas 181.035 km2. Berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Laos di timurlaut dan Vietnam di timur dan tenggara. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.Cuaca
Berikut ini tabel cuaca dan curah hujan di Phnom Penh {{subst:Kotak cuaca phnom penh}}Ekonomi
Perekonomian Kamboja sempat turun pada masa Republik Demokratik berkuasa. Tapi, pada tahun 1990-an, Kamboja menunjukkan kemajuan ekonomi yang membanggakan. Pendapatan per kapita Kamboja meningkat drastis, namun peningkatan ini tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara - negara lain di kawasan ASEAN. PDB bertumbuh 5.0% pada tahun 2000 dan 6.3 % pada tahun 2001. Agrikultur masih menjadi andalan utama kehidupan ekonomi masyarakat terutama bagi masyarakat desa, selain itu bidang pariwisata dan tekstil juga menjadi bidang andalan dalam perekonomian di Kamboja.Perlambatan ekonomi pernah terjadi pada masa Krisis Finansial Asia 1997. Investasi asing dan turisme turun dengan sangat drastis, kekacauan ekonomi mendorong terjadinya kekerasan dan kerusuhan di Kamboja.
Budaya
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola.Daftar Kepala Negara |
|
Negara lain · Atlas Portal politik |
Raja-raja Kamboja (Abad ke-6-1960)
- Abad ke-6: Bhavavarman I
- Abad ke-6: Mahendravarman
- Abad ke-7: Isanavarman I
- Abad ke-7: Bhavavarman II
- Abad ke-7: Jayavarman I
- Abad ke-8: Ratu Jayavedi
- Masa pemerintahan tak diketahui: Sambhuvarman
- Masa pemerintahan tak diketahui: Pushkaraksha
- Abad ke-8: Sambhuvarman
- Abad ke-8: Rajendravarman I
- Masa pemerintahan tak diketahui: Mahipativarman
- 802-850: Jayavarman II
- 850-877: Jayavarman III
- 877-889: Indravarman I
- 889-900: Yasovarman I
- 900-922: Harshavarman I
- 922-928: Isanavarman II
- 928-942: Jayavarman IV
- 942-944: Harshavarman II
- 944-968: Rajendravarman II
- 968 - 1001: Jayavarman V
- 1001-1002: Udayadityavarman I
- 1002: Jayaviravarman
- 1002-1050: Suryavarman I
- 1050-1066: Udayadityavarman II
- 1066-1090: Harshavarman III
- 1090-1107: Jayavarman VI
- 1107-1113: Dharanindravarman I
- 1113-1150: Suryavarman II
Dari 1177 hingga 1181, invasi Cham dan masa anarki.
- 1181-1219: Jayavarman VII
- 1219-1243: Indravarman II
- 1243-1295: Jayavarman VIII
- 1295-1308: Indravarman III
- 1308-1327: Indrajayavarman
- 1327-1353: Jayavarman Paramesvara
Dari 1369 hingga 1375, Siam memerintah. Dari 1369 hingga 1371, takhta kosong.
Pada abad ke-14, kepemilikan Kamboja jatuh ke tangan Siam, hingga 1389.
Pada 1431, Siam mengalahkan dan menghancurkan Imperium Angkor. Namun demikian, monarki tidak diusik, dan Siam kemudian mengundurkan diri. Ibukota (dan keluarga kerajaan) pindah dari Angkor ke Phnom Penh.
- 1444-1486: Dharmara Jadhiraja
- 1486-1512: Sri Sukonthor
- 1512-1516: Ney Kan
- 1516-1566: Ang Chan I
- 1566-1576: Barom Reachea I
- 1576-1594: Chettha I
- 1594-1596: Reamea Chung Prey
- 1596-1599: Barom Reachea II
- 1599-1600: Barom Reachea III
- 1600-1603: Chau Ponhea Nhom
- 1603-1618: Barom Reachea IV
- 1618-1622: Chettha II
- 1622-1628: Masa antar pemerintahan: Pergolakan sipil
- 1628: Ponhea To
- 1628-1630: Outey
- 1630-1640: Ponhea Nu
- 1640-1642: Ang Non I
- 1642-1659: Chan
- 1659-1672: Barom Reachea V
- 1672-1673: Chettha III
- 1673-1674: Ang Chei
- 1674-1675: Ang Non
- 1675-1695: Chettha IV (masa pemerintahan pertama)
- 1695-1699: Outey I
- 1699-1701: Ang Em (masa pemerintahan pertama)
- 1701-1702: Chettha IV (masa pemerintahan kedua)
- 1702-1703: Thommo Reachea II (masa pemerintahan pertama)
- 1703-1706: Chettha IV (masa pemerintahan ketiga)
- 1706-1710: Thommo Reachea III (masa pemerintahan kedua)
- 1710-1722: Ang Em (masa pemerintahan kedua)
- 1722-1738: Satha II
- 1738-1747: Thommo Reachea II (masa pemerintahan ketiga)
- 1747: Thommo Reachea III
- 1747-1749: Ang Tong (masa pemerintahan pertama)
- 1749-1755: Chettha V
- 1755-1758: Ang Tong (masa pemerintahan kedua)
- 1758-1775: Outey II
- 1775-1796: Ang Non II
- 1796-1806: Masa antar pemerintahan: Vietnam dan Siam tidak mengizinkan Raja Ang Chan II dinobatkan
- 1806-1837: Ang Chan II
- 1837-1847: Ratu Ang Mey
- 1841-1860: Ang Duong
- 1860-1904: Norodom
- 1904-1927: Sisowath
- 1927-1941: Sisowath Monivong
- 1941-1955: Norodom Sihanouk
- 1955-1960: Norodom Suramarit
Pemimpin Kamboja (1960-1993)
Kepala Negara Kamboja (1960-1972)
- 3 April-6 April 1960: Chuop Hell (periode pertama, penjabat)
- 6 April-13 Juni 1960: Pangeran Sisowath Monireth (ketua Dewan Kerajaan)
- 13 Juni-20 Juni 1960: Chuop Hell (periode kedua, penjabat)
- 20 Juni 1960-18 Maret 1970: Pangeran Norodom Sihanouk (periode pertama)
- 18 Maret 1970-10 Maret 1972: Cheng Heng
- 10 Maret-14 Maret 1972: Jenderal Lon Nol
Presiden Republik Khmer (1972-1975)
- 14 Maret 1972-12 April 1975: Jenderal Lon Nol
- 1 April-12 April 1975: Saukham Khoy (penjabat untuk Lon Nol)
- 12 April-17 April 1975: Sak Sutsakhan (ketua Komite Tertinggi)
] Kepala Negara Kamboja (1975-1976)
- 17 April 1975-11 April 1976: Pangeran Norodom Sihanouk (periode kedua)
Ketua Presidium Negara (1976-1979)
Presiden Devan Revolusioner Rakyat (1979-1981)
Ketua Dewan Negara (1981-1993)
Ketua Dewan Nasional Tertinggi (1991-1993)
Kepala Negara (1993)
- 14 Juni-24 September 1993: Pangeran Norodom Sihanouk (periode ketiga)
Kerajaan Kamboja dipulihkan (1993-sekarang)
- 1993-2004: Norodom Sihanouk
- 2004-sekarang: Norodom Sihamoni
Angkor Wat
Prasat Angkor Wat | |||
Nama: | Prasat Angkor Wat | ||
---|---|---|---|
Pembuat: | Suryavarman II | ||
Tanggal pembangunan: | Abad ke-12 | ||
Dewa utama: | Wisnu | ||
Arsitektur: | Khmer | ||
Lokasi: | Angkor, Kamboja | ||
Sebagaimana mitologi gunung Meru, kawasan kuil Angkor Wat dikelilingi oleh dinding dan terusan yang mewakili lautan dan gunung yang mengelilingi dunia. Jalan masuk utama ke Angkor Wat yang sepanjang setengah kilometer dihiasi pagar susur pegangan tangan dan diapit oleh laut buatan manusia yang disebut sebagai Baray. Jalan masuk ke kuil Angkor Wat melalui pintu gerbang, mewakili jambatan pelangi yang menghubungkan antara alam dunia dengan alam dewa-dewa.
Angkor Wat berada dalam keadaan yang baik dibandingkan dengan kuil lain di dataran Angkor disebabkan Angkor Wat telah dialihfungsikan menjadi kuil Buddha dan dipelihara serta digunakan secara terus menerus ketika agama Buddha menggantikan agama Hindu di Angkor pada abad ke-13. Kuil Angkor pernah dijajah oleh Siam pada tahun 1431.
Nama modern Angkor Wat, berarti "Kuil Kota"; Angkor adalah bentuk perubahan dari kata នគរ nokor yang berasal dari kata नगर nagara dalam bahasa Sansekerta yang berarti ibu kota atau negara. wat adalah istilah dalam bahasa Khmer untuk kuil atau candi. Sebelumnya nama asli candi ini adalah Preah Pisnulok atau Vishnuloka (tempat dewa Wishnu bersemayam), berdasarkan nama anumerta raja pembangunnya, Suryawarman II.
Angkor Thom
Daftar kota di Kamboja
Berikut ini adalah daftar kota di Kamboja.- Battambang
- Dong Tong
- Kampot
- Kampong Cham
- Kampong Chhnang
- Sihanoukville (Kampong Som)
- Kampong Speu
- Kampong Thom
- Kampot
- Koh Kong
- Kratié
- Mongkol Borey
- Net Leung
- Pailin
- Phnom Penh
- Poipet
- Preah Net Preah
- Phnom Malai
- Phumi Samraong
- Phumi Takaev
- Prey Veng
- Pursat
- Siem Reap
- Sisophon
- Stung Treng
- Svay Rieng
- Ta Khmau
- Thmar Kol
- Thmar Pouk
10 kota terbesar
- Phnom Penh - 1,151,800
- Battambang - 196,000
- Siem Reap - 148,000
- Sihanoukville - 94,500
- Prey Veng - 73,300
- Kampong Cham - 58,900
- Ta Khmau - 48,400
- Pursat - 46,000
- Kampong Speu - 31,700
- Takéo - 28,300
Tidak ada komentar:
Posting Komentar