KOMPAS.com — Madu merupakan salah satu jenis "obat" alami yang sudah terbukti khasiatnya. Salah satu manfaat madu pada anak adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. Akan tetapi, secara medis, pemberian madu tidak disarankan untuk bayi berusia kurang dari setahun.
Madu bisa mengandung spora bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini memproduksi zat beracun yang bisa menyebabkan penyakit botulisme pada bayi. Meski kasusnya jarang, penyakit tersebut bisa berakibat serius.
Peringatan akan bahaya madu untuk bayi itu kembali disampaikan para ahli dari The Food Standards Agency, Inggris, setelah terjadinya tiga kasus penyakit botulisme tahun lalu. Sebelumnya dalam kurun waktu 30 tahun hanya terdapat 11 laporan penyakit botulisme.
Pada bayi yang sistem pencernaannya belum sempurna, bakteri Clostridium botulinum bisa berkembang dan memproduksi racun mematikan penyebab botulisme.
Bayi yang menderita botulisme akan mengalami kelemahan otot dan masalah pernapasan. Karena itu, para ibu tidak disarankan memberikan madu, bahkan sebagai obat atau pemanis makanan.
"Bayi berusia kurang dari enam bulan sebaiknya hanya diberikan ASI. Meski madu berkhasiat menyembuhkan batuk, sebaiknya jangan berikan kepada bayi karena botulisme merupakan penyakit serius. Risikonya tidak sebanding dengan manfaatnya," kata Sam Montel, ahli nutrisi dari Food Standards Agency.
Bila bayi sudah diperkenalkan makanan padat, orangtua disarankan untuk menghindari pemanis pada makanan atau memberikan makanan dan minuman manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar