Gempa di Provinsi Sumatra Barat pada Rabu petang tidak berpotensi tsunami karena pusat gempa yang berada pada kedalaman 85 km di bawah permukaan laut tidak cukup kuat untuk mengangkat kulit bumi.
Kepala Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral, R Sukhyar mengatakan di Jakarta, Rabu, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami karena pusat gempa berada pada kedalaman 85 km di bawah permukaan laut.
Oleh karena itu, ia meminta warga agar tidak panik, karena Tsunami terjadi jika gempa mengakibatkan kulit bumi terangkat sehingga mengubah kolom air. “Pada kedalaman tersebut gempa tidak cukup kuat untuk menimbulkan tsunami. Apabila terjadi gempa susulan, biasanya kekuatannya lebih kecil,” katanya.
Menurut Suhyar, gempa tersebut terjadi akibat pertemuan atau penunjaman lempeng tektonik Samudera Hindia di bawah lempeng Asia di pantai barat Sumatra. Gempa tektonik berkekuatan 7,6 pada skala Richter itu mengguncang Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Rabu pukul 17:16 WIB.
Keterangan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa terjadi pada episentrum 0,84 Lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT), kira-kira 57 km barat laut Pariaman Provinsi Sumbar.
Gempa juga dirasakan di beberapa wilayah lain di Pulau Sumatra seperti Bengkulu, Medan, Pekanbaru, Aceh, Batam, bahkan hingga ke negara tetangga Singapura. Akibat gempa tersebut, warga panik berhamburan keluar gedung. Bandara di Padang juga ditutup akibat gempa.(*an/z)
sumber :matanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar