Rabu, 21 April 2010

Sementara peneliti Birma mengatakan pusat kerajaan Sriwijaya berada di Yangoon. Saling adu pendapat, saling adu argumen sambil saling unjuk bukti, tapi bukti yang terkuat mereka temukan hanya berupa menhir, pundan berundak-undak, prasasti, arca atau artifak lainnya, tidak ada bukti kuat dan itu, termasuk bukti yang mengatakan Palembang atau Jambi sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya.

Sejauh ini, semua asumsi tersebut patut kita ragukan dan kita pertanyakan. Buku sejarah yang telah terlanjur mengatakan itu dan lebih parah lagi kita, sebagai generasi penerus terlanjur mengaminkannya panjang-panjang. Ibarat pepatah “Jalan lah dilalui dek urang lalu, cupak diambik dek panggaleh, cako dijua dek sumando�. Tidak seharusnya kita kehilangan jejak untuk menemukan jati diri kita bukan. Kenapa tidak hargai saja peninggalan sejarah dengan cita rasa gotong royong ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar