Temuan kerangka manusia purba tertua di Dunia semakin memperlemah Teori Evolusi Darwin yang begitu yakin monyet simpanse adalah nenek moyang kita.
Ilmu pengetahuan memang semakin berkembang. Rasa ingin tahu manusia akan sejarah masa silam semakin membuka wawasan untuk dijadika batu pijakan dalam melakukan terobosan atau inovasi baru yang bermanfaat bagi peradaban umat manusia.
Harus disadari bahwa kebenaran mutlak hanyalah milik Sang Kuasa. Kita sebagai makhluknya hanyalah bisa berikhtiar untuk mengungkap secuil rahasia alam yang dimiliki-Nya.
Temuan terbaru kerangka manusia purba tertua di dunia semakin menegaskan bahwa manusia memang berevolusi namun nenek moyang manusia berbeda dengan simpanse dan monyet. Biarlah teori evolusi darwin hanyalah tinggal sejarah dan yuk dibaca selengkapnya artikel menarik berikut ini.
Kerangka Manusia Purba Tertua Ungkap Evolusi
Kerangka primata tertua berusia empat juta tahun lalu diklaim membuka petunjuk baru dalam penyelidikan evolusi manusia.
Kerangka berjenis kelamin perempuan ini ditemukan pada 1994 di Ethiopia dan telah dijadikan sebagai bahan penelitian selama bertahun-tahun oleh ilmuwan dari seluruh dunia.
Mereka berupaya membuktikan bahwa manusia dan simpanse berevolusi secara terpisah dari nenek moyangnya.
"Ini bukan sekedar fosil biasa. Fosil ini bukan kerangka kera, bukan pula manusia. Sepertinya kerangka ini menunjukkan nenek moyang kita dulu," kata co-director proyek Tim White dari University of California seperti dikutip dari CNN, Jumat (2/10/2009).
Ardipithecus ramidus atau biasa disebut Ardi merupakan spesies primata yang hidup sekira 4,4 juta tahun lalu di sebuah wilayah yang kini bernama Aramis, di Ethiopia.
Ardi seratus tahun lebih tua jika dibandingkan dengan Lucy, kerangka primata tua lainnya yang ditemukan di Afrika pada 1974.
Kerangka ini memiliki tinggi empat kaki atau sekira 1,2 meter dan 125 potongan rangka yang sudah termasuk tengkorak kepala, gigi, tulang panggul, tangan dan tulang kaki.
Ilmuwan menyebutkan, data yang berasal dari bagian-bagian tubuh Ardi membuka pengetahuan baru mengenai evolusi.
"Ardipithecus memberitahukan bahwa kita sebagai manusia telah berevolusi hingga menjadi bentuk yang sekarang selama kurang lebih enam juta tahun," kata ilmuwan lain, C Owen Lovejoy dari Kent State University.
Hasil analisa kerangka mengungkapkan bobot Ardi diperkirakan seberat 110 pounds atau 49 kilogram, memiliki tangan dan jemari yang panjang, serta bergigi besar yang digunakan untuk membantunya meraih dahan saat dia bergerak kesana kemari di antara pepohonan.
Ukuran otak Ardi diperkirakan sama dengan ukuran otak simpanse, namun spesies ini memiliki lebih banyak kemiripan dengan manusia, seperti kemampuan berdiri tegak dengan dua kaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar