Situs Goa Langkop merupakan temuan Arkeologi yang sudah tercatat pada Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Serang ,sehinga situs ini telah di Lindungi,di Pelihara dan di bina menurut ketentuan Undang-Undang No 5 tahun 1993 dan sekarang telah masuk dalam daftar Inventaris dari Berbagai Benda Cagar Budaya yang di lindungi.
Keberadaan Situs secara Keseluruhan terdiri dari :
1. Batuan Menhir .
2. Batuan Berudak masing-masing mempunyai Teras.
3. Goa yang berdinding Batu sebanyak 2 Buah.
4. Batu kubur /Batu Alta
1. Batu Menhir
Menhir berada pada Teras I dekat anak tangga dengan bentuk dan ukuran yang beragam,hasil pengamatan diLapangan Tinggi Menhir 67 Cm,Lebar 23Cm,Bentuk agak Kerucut.
2. Batuan Berundak masing-masing mempunyai Teras,Ketinggian Teras ke satu dengan yang lain kurang dari 50 cm menuju kemulut goa,sebagian susunan batu ini masih tertata dengan rapih (Teras ke II )sebagian sudah mengalami kerusakan (Teras ke 1),hampir tertutup Semak Belukar.
3. Batu Kubur atau Batu Altra merupakan Papan Batu berupa Altra atau Batuan Pipih dekat Menhir.Menurut catatan dan kapercayaan pada tradisi megalit tempat ini merupakan tempat Pemujaan atau Semedi /pertapaan.
4. Goa yang dimaksud adalah Dinding Atap dari Batu yang menjorok kedalam setelah di amati ternyata Goa ini terdapat 2 buah yang berukuran Besar dan Kecil,Kedua-duanya berada pada teras ke-2 yang Pertama di sebelah Barat dan yang satunya di arah Timur Laut. Dengan rincian sebagai berikut :
a. Goa Pertama mempunyai ukuran panjang bagian luar 980 cm,Tinggi 380 cm ,Lebar mulut Goa 750 cm ,Panjang Goa 280 cm ,Lantai tersebut dari Papan Batu.
b. Goa kedua Panjang Bagian Luar 620 cm ,Tinggi 190 cm, Tebal Batu pada atas Mulut Goa 130 cm,Lebar mulut Goa 190 cm,Panjang Goa 150 cm,Lantai tanah dan Lembab.
Kaitanya antara keberadaan Menhir – Batu Altra dan Goa tidak dapat di pisahkan satu dengan lainya.karena umumnya posisi temuan ini berada di tempat yang tinggi(Kaki Gunung Salak) adanya . Asumsi tulisan Agus Arif Munandar,bahwa Menhir sebagai pelambang Batu Tegak , mempunyai fungsi sebagai tempat Upacara Pemujaan , maka dengan demikian adanya bukti bahwa Goa Langkop adalah sebuah warisan dari kondisi lama yang hidup pada masa Kebudayaan prasejarah ,jika mungkin dapat dikatakan sejaman pada masa Megalitik muda.
Kini keberadaan Goa Langkop tidak teurus,Alang-alang dan Semak Belukar menuntupi area ini struktur bangunan terhimpit oleh Pohon Besar sehingga tampak adanya penyempitan jalan menuju Lokasi rusak berat serta jalan setapak licin sewaktu turun Hujan.
Hasil wawancara dengan Jupel Goa Langkop , pengunjung yang datang umumnya kalangan Mahasiswa yang berkaitan dengan studi keilmuannya, kalangan Masyarakat sebagai Pecinta Kesejarahan dan Instansi pemerintah yang menanggani masalah ini data kunjungan menunjukan kurang lebih 60-80 orang perbulan yang datang ke tempat ini.
Punten kang, teu aya potona nya?
BalasHapus