Sejarah Transportasi
Sarana transportasi merupakan salah satu sarana
perhubungan yang sangat penting dalam segala hal aktivitas manusia. Semakin
berkembang sarana transportasi semakin mudah terjalin hubungan antar manusia.
Sejak jaman-jaman purba mobilitas masyarakat manusia telah terjadi. Perpindahan
penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain telah terjadi. Mobilitas penduduk
ini diikuti juga oleh mobilitas barang yang dibawa oleh mereka. Oleh karena itu
sarana transportasi sejak masa lampau telah dibutuhkan oleh manusia. Pada masa
sekarang dimana mobilitas manusia dan barang sangat tinggi, dan terjadi bukan
hanya didalam satu wilayah tetapi juga antar pulau dan bahkan antar Negara,
maka sarana transportasi sangat memegang peranan yang penting.
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan
manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya
menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang
mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan
umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi
darat, laut, dan udara.
Sistem transportasi berkembang sesuai dengan kebutuhan
manusia pada masa lalu, ketika mobilitas penduduk masih sangat rendah dan luas
mobilitasnya masih terbatas didalam lingkungan hidupnya manusia belum begitu
membutuhkan sarana transportasi. Akan tetapi ketika tingkat mobilitas semakin
tinggi dan jangkauannya semakin luas maka dibutuhkan sarana transportasi yang
memadai dan menunjang mobilitasnya.
Perkembangan transportasi dalam sejarah bergerak dengan sangat perlahan,
berevolusi dengan terjadi perubahan sedikit-demi sedikit, yang sebenarnya
diawali dengan perjalan jarak jauh berjalan kaki pada jaman paleolithic.
Sejarah manusia menunjukkan bahwa selain berjalan kaki juga dibantu dengan pemanfaatan
hewan yang menyeret suatu muatan yang tidak bisa diangkat oleh manusia dan penggunaan
rakit di sungai. Beberapa rekaman mengenai transportasi terekam dalam
relief yang dipahat dibatu pada daerah Mesir Kuno dan daerah sekitarnya seperti
ditunjukkan dalam gambar.
Transportasi
yang terekam dalam Relief yang ditemukan di Ibukota Assyrian Dur Sharrukin, 8
abad SM
Perkembangan transportasi sebelum industrialisasi
Transportasi diawali dengan penemuan roda pada sekitar
3500 tahun sebelum masehi yang digunakan untuk mempermudah memindahkan suatu
barang. Tetapi sebelumnya, tentu ada pergerakan manusia ke Benua Australia yang
diperkirakan terjadi 40.000 sampai 45.000 tahun yang lalu menggunakan suatu
bentuk transportasi maritim. Pada tabel berikut ditunjukkan perkembangan
didalam transportasi dari jaman ke jaman.
Tahun
|
Temuan
|
3500 SM
|
Penemuan roda, sebagai cikal bakal
transportasi modern
|
3500 SM
|
Kapal pertama sekali dikembangkan
|
2000 SM
|
Kuda digunakan oleh manusia untuk
transportasi
|
770
|
Sepatu kuda digunakan untuk
pertama sekali
|
1492
|
Leonardo Davinsi membuat lebih
dari 100 gambar rancangan pesawat terbang
|
1620
|
Cornelis Drebbel membuat kapal
selam pertama
|
1662
|
Blaise Pascal menciptakan bus
angkutan umum pertama yang ditarik kuda melayani trayek tetap, berjadwal dan
bertarif
|
1769
|
Mobil pertama yang digerakkan
dengan mesin uap
|
1783
|
Kapal uap praktis pertama
dikembangkan oleh Marquis Claude Francois de Jouffroy d'Abbans menggunakan
roda kayuh
|
1790
|
Sepeda pertama sekali ditemukan
dan digunakan
|
Perkembangan Transportasi setelah jaman
industrialisasi
Bens membuat
kendaraan produksi pertama pada tahun 1885
Perkembangan transportasi setelah jaman
industrialisasi berjalan dengan sangat cepat, inovasi berkembang sangat cepat
demikian juga penggunaan transportasi berjalan dengan sangat cepat. Kuda atau
binatang lainnya mulai digunakan untuk sarana transportasi, kemudian
berkembanglah kendaraan beroda dengan tenaga penggeraknya hewan dan akhirnya
ditemukan mesin penggerak. Pada tahun 1769 James watt menemukan mesin uap untuk
angkutan kereta api dan kapal laut, hal ini kemudian diikuti dengan terjadinya
revolusi dalam bidang transportasi dimana kendaraan yang tadinya ditarik oleh
tenaga hewan kemudian dibuatlah kendaraan dengan mesin penggerak. Lokomotif uap
ditemukan oleh Ricarhd Trevithick tahun 1804, kapal uap ditemukan oleh Robert
Fulton tahun 1807.
Penemuan mobil yang menggunakan bahan bakar bensin
merupakan tindak lanjut dari perkembangan berbagai penemuan dibidang
transportasi. Era mesin uap kemudian diganti dengan mesin bensin atau diesel. .
Penemuan selanjutnya yang sangat mempengaruhi sistem transportasi adalah dengan
dikembangkannya mesin turbin gas, yang kemudian menjadi turbo jet yang
digunakan pada pesawat terbang. Di transportasi laut penemuan yang spectakuler
adalah dengan pengembangan bahan bakar nuklir, banyak digunakan untuk kapal
selam. Hal ini terus berkembang sampai sekarang dengan
penyempurnaan-penyempurnaan.
Perkembangan sarana transportasi di Indonesia juga
tidak terlepas dari perkembangan transportasi dunia. Pengaruh teknologi
transportasi ke Indonesia dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda dengan tujuan
untuk mempermudah dan mempercepat proses pengawasan terhadap daerah-daerah yang
jauh dari pusat kegiatan pemerintahan. Penggunaan sarana transportasi di Indonesia
berkembang sejak jaman kolonial hingga sekarang. Pada Tabel berikut ditunjukkan
perkembangan sistem transportasi
Tahun
|
Temuan
|
1801
|
Lokomotif uap pertama yang
ditemukan oleh Richard Trevithick yang kemudian disempurnakan oleh George
Stephensen
|
1858
|
Jean Lenoir mengembangkan mobil
pertama yang digerakkan dengan mesin dengan pembakaran dalam
|
1867
|
Sepedamotor pertama yang
digerakkan dengan bahan bakar
|
1879
|
Werner von Siemens merancang dan
mengembangkan kereta api listrik yang pertama
|
1885
|
Bens membuat kendaraan produksi
pertama
|
1899
|
Ferdinan von Zeppelin menerbangkan
pesawat balon udara pertama
|
1903
|
Orville and Wilbur Wright. pada
tanggal 17 Desember 1903, Wright bersaudara membuat penerbangan pertama
|
1908
|
Henry Ford menerapkan sistem produksi
ban berjalan untuk pembuatan mobil secara massal
|
1926
|
Roket berbahan bakar cair pertama
diluncurkan
|
1932
|
Pemerintah Jerman membangun
Autobahn/Jalan Bebas Hambatan pertama
|
1939
|
Pesawat terbang jet pertama Jerman
diterbangkan atas dasar desain turbin yang dibuat Hans von Ohain ditahun 1936
|
1942
|
Helicopter yang didisain dan di
produksi oleh Igor Sikorsky
|
1947
|
Pesawat supersonik pertama
dterbangkan
|
1953
|
Kapal yang digerakkan dengan
nuklir pertama diluncurkan
|
Dewasa ini
manusia mengenal beberapa jenis alat transportasi yaitu angkatan darat, laut
dan udara.
Darat
Sarana
·
Angkutan
umum
· Kereta api
· mobil
· bus
· sepeda motor
· sepeda
· becak
· bajaj
· bemo
· helicak
· delman
Prasarana
· Jalan dan jembatan
· Rel
· Terminal
· Stasiun kereta api
· Halte
· ATCS
Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalulintas
semakin penting. Oleh karena itu pemerintah mengarahkan pembangunan
transportasi pada upaya rehabilitasi dan pemeliharaan jalan raya yang sudah
ada, pembangunan jalan raya baru banyak dilakukan untuk membuka daerah
pedalaman supaya tidak terisolir dalam proses pembangunan. Pembangunan jalan di
daerah-daerah memacu geliat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dibeberapa daerah yang merupakan pusat kegiatan ekonomi, bisnis dan industri
memberi lahan untuk pemerintah dapat membangun jalan bebas hambatan atau yang
lebih dikenal dengan istilah jalan tol.
Selain sarana transportasi jalan raya, pembangunan
transportasi darat juga memperhatikan pembangunan sarana transportasi darat
lainnya yaitu kereta api. Perkembangan kereta api di Indonesia sudah dimulai
sejak jaman kolonial Belanda, terutama di pulau Jawa dan Sumatra.
Laut
Sarana :
· Kapal Laut
· Kapal Feri
· Sampan
Prasarana
· Pelabuhan
· Galangan kapal
Pembangunan dibidang transportasi laut dilaksanakan di
Indonesia karena Indonesia merupakan Negara kepulauan dan sebagian besar dari
wilayah Indonesia adalah lautan, makan transportasi laut san selat harus
dibangun dengan pengelolaan yang baik. Sejak jaman dulu hubunan antar pulau di
Nusantara ini sudah terjalin. Dan nenek moyang kita telah dikenal sebagai
pelaut-pelaut yang tangguh.
Udara
Sarana :
· Pesawat
Prasarana
:
· Bandar udara (Bandara)
Pembangunan sarana transportasi udara juga perlu
mendapat perhatian yang baik dari pemerintah. Mengingat wilayah Indonesia yang
beragam dan memiliki karakter yang berbeda satu sama lainnya, masih banyak
daerah yang terisolir dari dunia luar. Terutama daerah yang ada di pedalaman
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Pelayanan transportasi udara sangat
dibutuhkan, terutama penerbangan-penerbangan perintis yang akan mampu membuka
daerah pedalaman yang masih terisolir. Pemerintah pun membangunan bandara-bandara
perintis di pedalaman, dan juga mendirikan perusahaan-perusahaan penerbangan
perintis baik yang dikelola pemerintah maupun yang dikelola swasta.
Beberapa
perusahaan angkutan masal milik Negara diantaranya :
· PT. Kereta Api Indonesia (KAI)
· PT. Perusahaan Pelayaran Nasional
Indonesia (PELNI)
· PT. Garuda Indonesia Airways (GIA)
· Dan peusahaan-perusahaan yang
dikelola swasta
Transportasi di Indonesia
Mode transportasi paling umum di Indonesia termasuk feri dan kapal lainnya, dan juga berbagai macam kendaraan jalan, dengan pelayanan jalur kereta api yang terbatas, dan pelayanan penerbangan komersial yang luas.Transportasi air
Karena Indonesia merupakan negara kepulauan, transportasi kapal merupakan sarana penting yang menghubungkan banyak tempat di negara ini. Kapal yang banyak digunakan termasuk kapal kontainer besar, berbagai jenis feri, kapal penumpang, kapal layar, dan kapal bermotor kecil.Banyak ferry melayani selat-selat antara pulau yang berdekatan, terutama antara pulau Sumatra dan Jawa, dan juga antara pulau Jawa dan pulau-pulau di Kepulauan Sunda Kecil. Di penyeberangan sibuk antara Sumatra, Jawa, dan Bali, feri yang mengangkut kapal dioperasikan 24 jam per hari. Ada juba beberapa feri internasional yang melayani Selat Malaka antara Sumatra dan Malaysia, dan juga Singapura, dan pulau-pulau kecil Indonesia seperti Batam.
Beberapa jaringan juga melayani hubungan laut yang lebih panjang ke daerah pulau-pulau terpencil, terutama yang terletak di timur Indonesia. Pelni melayani jalur tersebut dengan jadwal antara dua sampai empat minggu. Kapal-kapal ini merupakan sarana yang terhitung murah untuk hubungan jarak jauh antar pulau. Dan ada juga kapal-kapal swasta lain yang melayani di berbagai jalur lainnya.
Di beberapa pulau, sungai utama merupakan kunci transportasi karena ketiadaan jalan yang layak. Di Kalimantan, kapal panjang menjalani sungai-sungai dan merupakan satu-satunya cara untuk mencapai banyak tempat di dalam pulau. Indonesia memiliki jalur air yang dapat dijalani sepanjang 21.579 km (pada 2004), sekitar setengahnya di Kalimantan, dan masing-masing seperempat di Sumatra dan Papua.
Pelabuhan utama terdapat di Cilacap, Cirebon, Jakarta, Kupang, Palembang, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
Jalan dan jalan tol
Pelayanan bus terdapat di banyak wilayah yang dihubungi oleh jalan, terutama di Sumatra, Jawa, dan Bali. Di daerah yang lebih kecil transportasi jalan banyak dilayani oleh minibus atau van kecil. Bis dan van juga transportasi umum di dalam kota.Banyak kota memilik sarana tranportasi sendiri yang dapat disewa, seperti taksi, bajaj, becak, ojek motor, delman, dll.
Mobil pribadi terhitung sangat mahal bagi mayoritas penduduk Indonesia, dan hanya umum di kota-kota besar saja, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dll.
Indonesia memiliki sekitar 158.670 km jalan beraspal, dan sekitar 184.000 km jalan biasa. (perkiraan pada 1999).
Jalur kereta api
KA Argo Bromo Anggrek, Jakarta - Surabaya
KRL KFW i9000 KRL produksi PT INKA MADIUN,
melayani angkutan commuter di Jabodetabek
total: 6.458 km
narrow gauge: 5.961 km 1.067-m gauge (101 km listrik; 101 km rel ganda); 497 km 0.750-m gauge (1995)
Kereta Api Indonesia
Kereta Api Indonesia (KAI)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) |
|
Wilayah
|
|
Tahun beroperasi
|
|
Pendahulu
|
|
Pendiri
|
Ismangil
dkk. (Tokoh AMKA)
|
1,435 mm
(4 ft 81⁄2 in) (lebar sepur standar)
1.067 mm (3 ft 6 in) (lebar sepur utama) 750 mm (2 ft 51⁄2 in) |
|
Panjang
|
5.042
kilometer
|
Kantor pusat
|
|
Pemilik
|
|
Slogan
|
Anda
adalah Prioritas Kami
|
Pendapatan
|
▲ Rp6.966.237.422.231,00 (2012)
|
▲ Rp1.941.441.208.165,00 (2012)
|
|
▲ Rp697.639.125.105,00 (2012)
|
|
Lihat
pula: Daftar anak perusahaan Kereta Api Indonesia
|
|
Tokoh penting
|
|
Situs web
|
PT Kereta
Api Indonesia (Persero)
(disingkat KAI atau PT KAI) adalah Badan Usaha
Milik Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT Kereta Api Indonesia meliputi angkutan
penumpang dan barang. Pada akhir Maret 2007, DPR mengesahkan
revisi UU No. 13/1992[1] yang menegaskan bahwa investor swasta maupun
pemerintah daerah diberi kesempatan untuk mengelola jasa angkutan kereta api di
Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus 2008 PT Kereta Api Indonesia melakukan
pemisahan Divisi Jabodetabek menjadi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ)
untuk mengelola kereta api penglaju di daerah Jakarta dan sekitarnya. selama
tahun 2008 jumlah penumpang melebihi 197 juta.[2]
Pemberlakuan
UU Perkeretaapian No. 23/2007 secara hukum mengakhiri monopoli PT
Kereta Api Indonesia dalam mengoperasikan kereta api di Indonesia.[3]
Pada tanggal
28 September 2011, bertepatan dengan peringatan ulang tahunnya yang ke-66, KAI meluncurkan logo baru.
Sejarah
Pra-kemerdekaan
Pada hari Jumat, tanggal 17 Juni 1864, kereta api (KA) pertama di Indonesia lahir. Pembangunan diprakarsai oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dengan rute Kemijen-Tanggung. Pencangkulan tanah pertama dilakukan di Desa Kemijen dan diresmikan oleh Mr. L.A.J.W. Baron Sloet van de Beele. Namun jalur ini dibuka tiga tahun berikutnya, 10 Agustus 1867. Hingga tahun 1873 tiga kota di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Solo, dan Yogyakarta sudah berhasil dihubungkan.[5][6][7]Masa politik kolonial liberal rupanya mengakibatkan Pemerintah Belanda enggan mendirikan perusahaannya dan justru memberikan kesempatan luas bagi perusahaan-perusahaan (KA) swasta. Namun sayangnya, perusahaan swasta itu tidak memberikan keuntungan berarti (apalagi NIS masih membutuhkan bantuan keuangan dari Pemerintah Kolonial), maka Departemen Urusan Koloni mendirikan operator KA lain, Staatsspoorwegen, yang membentang dari Buitenzorg hingga Surabaya. Pertama dibangun di kedua ujungnya, jalur pertama di Surabaya dibuka pada tanggal 16 Mei 1878 dan terhubung pada tahun 1894.
Selain itu, muncul juga lima belas operator KA swasta di Jawa yang menamakan dirinya sebagai "perusahaan trem uap", namun meskipun namanya demikian, perusahaan itu sudah dapat dianggap sebagai operator KA regional.
Sebagai perusahaan kolonial, sebagian besar jalur KA di Indonesia mempunyai dua tujuan: ekonomis dan strategis. Nyatanya, syarat bantuan keuangan NIS antara lain membangun rel KA ke Ambarawa, yang memiliki benteng bernama Willem I (yang diambil dari nama Raja Belanda). Jalur KA negara pertama dibangun melalui pegunungan selatan Jawa, selain daerah datar di wilayah utara Jawa, untuk alasan strategis sama. Jalur KA negara di Jawa menghubungkan Anyer (lintas barat) menuju Banyuwangi (lintas timur).
Selain di Jawa, pembangunan rel KA juga dilakukan di Aceh, menghubungkan Banda Aceh hingga Pelabuhan Uleelhee, dengan lebar sepur 1.067 mm, yang digunakan untuk keperluan militer. Kemudian, lebar sepur yang sebelumnya 1.067 mm kemudian diganti menjadi 750 mm membentang ke selatan. Jalur ini kemudian berpindah kepemilikan dari Departemen Urusan Perang kepada Departemen Urusan Koloni tanggal 1 Januari 1916 menyusul perdamaian relatif di Aceh.
Ada pula jalur kereta api di Ranah Minangkabau (dibangun pada tahun 1891-1894) dan Sumatera Selatan (dibangun tahun 1914-1932). Kedua jalur ini digunakan untuk melintas layanan KA batu bara dari pertambangan bawah tanah menuju pelabuhan.
Di Sumatera Utara, ada perusahaan KA bernama Deli Spoorweg Maatschappij yang banyak mengangkut karet dan tembakau di daerah Deli.
Pembangunan jalur kereta api juga dilangsungkan di Sulawesi Selatan pada bulan Juli 1922 hingga 1930; sebagai bagian dari proyek besar-besaran pembangunan jalur rel di Kalimantan dan Sulawesi, menggabungkan sistem rel KA di Sumatera, serta elektrifikasi jalur KA utama di Jawa. Namun Depresi Besar telah membatalkan upaya ini. Meskipun tidak sempat dibangun, studi pembangunan jalur KA di Kalimantan, Bali, dan Lombok telah selesai dilakukan.
Semasa pendudukan Jepang, seluruh jalur KA (bahkan yang terpisah sekali pun) dikelola sebagai satu kesatuan. Sementara itu, di Sumatera, juga dikelola oleh cabang-cabang Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jepang, secara terpisah.
Pendudukan Jepang akhirnya mengubah lebar sepur 1.435 mm di Jawa menjadi 1.067 mm, sebagai penyelesaian masalah lebar sepur ganda. Ini bukanlah "permasalahan nyata" karena tidak banyak perubahan materiil di kedua sistem itu, banyak rel 1.435 mm dipasangi rel ketiga pada tahun 1940, menghasilkan rel dengan lebar sepur campuran.
Pasca-kemerdekaan
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan perusahaan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari Jepang.Pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya menegaskan bahwa mulai hari itu kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia sehingga Jepang sudah tidak berhak untuk mencampuri urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya tanggal 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).
Kecuali DKA, ada operator KA lain yaitu Kereta Api Soematra Oetara Negara Repoeblik Indonesia dan Kereta Api Negara Repoeblik Indonesia, yang semuanya beroperasi di Sumatera.
Nama DKA pun berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), semasa Orde Lama. Lalu, pada tanggal 15 September 1971 berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, Perjanka) Kemudian, pada tanggal 2 Januari 1991, PJKA berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) dan semenjak tanggal 1 Juni 1999, Perumka mulai menunjukkan keterbukaannya dan berubah menjadi PT Kereta Api (Persero) (PT KA) . Pada bulan Mei 2010, nama PT KA berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) hingga saat ini.
Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
Jalur
Stasiun Gambir Jakarta difoto dari udara.
PT Kereta Api Indonesia mengoperasikan kereta api di wilayah provinsi Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat,
Sumatera Selatan,
dan Lampung
serta semua provinsi di Jawa.Jalur-jalur utama ini menghubungkan kota Medan dengan Rantauprapat, Padang dengan Pariaman, Bandar Lampung dengan Lubuklinggau dan Palembang, Jakarta dengan Surabaya melalui Semarang maupun Yogyakarta, dan Surabaya dan Malang dan Banyuwangi.
Panjang keseluruhan jalur kereta api di Indonesia adalah 7583 kilometer. Lebih dari 2500 kilometer jalur telah ditutup, sebagian besarnya adalah jalur cabang yang dianggap tidak menguntungkan bila tetap dipergunakan. Pada saat ini (2008) Departemen Perhubungan sedang melakukan pembangunan jalur ganda di Pulau Jawa, yang diharapkan akan selesai pada tahun 2025. Jalur yang sudah diselesaikan adalah Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya, Cikampek-Purwakarta, Purwokerto-Larangan, dan Kutoarjo-Yogyakarta-Surakarta. Pada saat ini jalur Kutoarjo-Kroya dan Kroya-Purwokerto sedang dikerjakan.
Layanan
Lihat pula: Jadwal kereta api di Indonesia
PT Kereta Api Indonesia memberikan layanan kereta api penumpang dan barang.
Hampir semua jalur yang beroperasi memiliki layanan angkutan kereta api
penumpang yang dijalankan secara teratur.Kereta penumpang
Kapasitas angkut penumpang yang disediakan PT Kereta Api Indonesia di Jawa dan Sumatera adalah sebanyak 106.638 tempat duduk per hari dengan rasio kelas eksekutif (15%), bisnis (27%), dan ekonomi (59%). Bila tempat duduk dikaitkan dengan jarak tempuh, maka total kapasitas melambung menjadi sebanyak 41.528.450 tempat duduk per kilometer per hari dengan rasio kelas eksekutif (17%), kelas bisnis (25%), dan kelas ekonomi (58%).Kelas Eksekutif
Kereta Eksekutif Go Green yang sering dipakai Argo Bromo
Anggrek sekarang.
Kelas Argo adalah kelas layanan tertinggi PT Kereta Api Indonesia, yaitu
dengan kereta penumpang berkapasitas 50/52 orang per kereta. Layanan yang
disediakan adalah tempat duduk yang bisa diatur, pendingin udara, hiburan audio
visual dan layanan makanan.Rangkaian kereta api jenis ini mulai diluncurkan pada tanggal 31 Juli 1995 untuk memperingati 50 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada awalnya hanya dua kereta api yang dioperasikan, yaitu Argo Bromo yang melayani rute Gambir–Surabaya Pasar Turi dan Argo Gede yang melayani rute Gambir–Bandung. Saat ini, kereta api Argo Bromo telah digantikan dengan Argo Anggrek dan KA Argo Gede juga telah diberhentikan pengoprasiannya.
Kereta api kelas Argo lainnya adalah:
- Argo Anggrek yang melayani rute Gambir–Surabaya Pasar Turi.
- Argo Muria yang melayani rute Gambir–Semarang Tawang.
- Argo Lawu yang melayani rute Gambir-Yogyakarta–Solo Balapan.
- Argo Wilis yang melayani rute Bandung–Surabaya Gubeng.
- New Argo Jati yang melayani rute Gambir–Cirebon.
Interior KA Argo Bromo Anggrek Go Green.
- Argo Dwipangga yang melayani rute Gambir-Yogyakarta–Solo Balapan.
- Argo Sindoro yang melayani rute Gambir–Semarang Tawang.
Bagian dalam kereta eksekutif Pesawat buatan INKA.
Kelas Satwa adalah Kereta sekelas Argo tetapi bukan argo seperti Kereta di
bawah ini- Sembrani yang melayani rute Surabaya Pasar Turi-Gambir.
- Gajayana yang melayani rute Malang-Gambir.
- Bangunkarta yang melayani rute Gambir-Semarang Tawang-Surabaya Gubeng
- Taksaka yang melayani rute Yogyakarta-Gambir
- Bima yang melayani rute Malang-Surabaya Gubeng-Gambir.
- Turangga yang melayani rute Surabaya Gubeng-Bandung
Kelas Campuran
Kereta kelas Eksekutif tipe Pesawat yang di gunakan Argo
Dwipangga, Argo Jati, Gajayana, Sembrani, dan Turangga.
KA Eksekutif Campuran
Kelas campuran adalah kelas layanan kedua tertinggi, dengan kereta penumpang
kelas eksekutif (52 penumpang) dan bisnis (64 penumpang). Layanan kelas publik
diberikan pada jalur-jalur berikut ini:- Cirebon Ekspres yang melayani rute Cirebon-Gambir
- Tegal Bahari yang melayani rute Tegal-Gambir
- Sancaka yang melayani rute Surabaya Gubeng–Yogyakarta.
- Mutiara Timur yang melayani rute Surabaya Gubeng–Banyuwangi hingga Denpasar, Bali menggunakan bus dari Banyuwangi.
- Lodaya yang melayani rute Bandung-Yogyakarta-Solo Balapan.
- Malabar yang malayani rute Bandung-Malang.
- Gumarang yang melayani rute Jakarta Kota–Surabaya Pasar Turi.
- Harina yang melayani rute Bandung-Surabaya Pasar Turi.
- Argo Parahyangan Eksekutif dan Bisnis yang melayani rute Gambir-Bandung.
- Purwojaya yang melayani rute Gambir-Cilacap
- Malioboro Ekspres yang melayani rute Malang–Yogyakarta.
- Sawunggalih Utama yang melayani rute Pasar Senen–Kutoarjo.
- Ciremai Ekspres yang melayani Bandung-Cirebon.
- Siliwangi (Eksekutif-Ekonomi) relasi Cianjur-Sukabumi-Bogor.
- Pangrango (Eksekutif-Ekonomi) relasi Bogor-Sukabumi-Cianjur.
Kelas Bisnis
Bagian dalam gerbong kereta bisnis.
Di bawah kereta api kelas Publik adalah kelas komersial kelas menengah, yang
mencakup semua kereta bisnis.- Mutiara Selatan yang melayani rute Surabaya-Bandung
- Senja Utama dari Pasar Senen ke Stasiun Yogyakarta, Solo Balapan dan Semarang Tawang.
- Fajar Utama Yogya dari Pasar Senen ke Stasiun Yogyakarta
- Fajar Utama Semarang dari Pasar Senen ke Stasiun Semarang Tawang
- Sarangan yang melayani rute Madiun-Surabaya
- Sidomukti yang melayani rute Yogyakarta-Solo Balapan
Kelas Ekonomi
Kereta kelas Ekonomi.
Kereta kelas Ekonomi AC.
Dalam rangka pemerataan pelayanan kepada semua lapisan masyarakat, selain
mengoperasikan sejumlah kereta api komersial yang berfungsi sebagai subsidi
silang pada pelayanan kereta api kelas ekonomi, PT Kereta Api Indonesia juga
mengoperasikan sejumlah rangkaian kereta api kelas ekonomi unggulan, yaitu:- Matarmaja yang melayani rute Malang-Pasar Senen
- Pasundan yang melayani rute Kiaracondong-Surabaya Gubeng
- Tegal Arum yang melayani rute Jakarta Kota-Tegal
- Brantas yang melayani rute Tanjung Priok–Kediri
- Logawa yang melayani rute Purwokerto-Jember
- Sri Tanjung yang melayani rute Banyuwangi–Lempuyangan.
- Tawang Alun yang melayani rute Malang Kotalama-Banyuwangi.
- Bengawan yang melayani rute Tanjung Priok-Purwosari.
- Progo yang melayani rute Pasar Senen–Lempuyangan.
- Serayu yang melayani rute Jakarta Kota-Kroya
- Kutojaya Utara yang melayani rute Pasar Senen-Kutoarjo
- Kutojaya Selatan yang melayani rute Kiaracondong-Kutoarjo
- Kertajaya yang melayani rute Tanjung Priok-Surabaya Pasar Turi
- Kahuripan yang melayani rute Kiaracondong-Kediri
- Gaya Baru Malam yang melayani rute Jakarta Kota-Surabaya Gubeng
- Majapahit yang melayani rute Pasar Senen-Malang
- Menoreh yang melayani rute Pasar Senen–Semarang Tawang.
- Bogowonto yang melayani rute Pasar Senen-Yogyakarta.
- Gajah Wong yang melayani rute Pasar Senen–Yogyakarta.
- Krakatau Ekspres yang melayani rute Merak-Kediri.
- Tegal Ekspres yang melayani Pasar Senen–Tegal
- Ajisaka yang melayani rute Lempuyangan-Kutoarjo (tidak beroperasi)
- Kalijaga yang melayani rute Purwosari-Semarang Poncol
Kereta api lokal
Tarif kereta api kelas ekonomi ditetapkan oleh pemerintah sehingga secara keseluruhan biaya operasi tidak dapat ditutup dengan tarif yang dikenakan kepada masyarakat. Sampai saat ini, PT Kereta Api Indonesia melakukan subsidi silang dari pendapatan rangkaian kereta api kelas Argo dan kelas satu pada kelas ekonomi. Beberapa kereta yang dioperasikan adalah:- KRD Kertosono yang melayani rute Surabaya Pasar Turi-Cepu dan Surabaya Kota-Kertosono.
- Penataran yang melayani rute Surabaya Kota-Blitar via Malang.
- Kaligung yang melayani rute Brebes–Semarang Poncol.
- Kalimaya yang melayani rute Tanah Abang–Merak.
- Probowangi yang melayani rute Probolinggo-Banyuwangi.
- Rapih Dhoho yang melayani rute Surabaya Kota-Blitar via Kediri.
- Langsam yang melayani rute Rangkasbitung-Angke
- Patas Purwakarta yang melayani rute Purwakarta-Jakarta Kota
- Banten Ekspres yang melayani rute Merak-Jakarta Kota.
- Madiun Jaya yang melayani rute Madiun-Yogyakarta
- Madiun Jaya Ekspres yang melayani rute Madiun-Yogyakarta
- Prambanan Ekspres yang melayani rute Kutoarjo-Solo Balapan.
- Kereta api Blora Jaya Ekspres yang melayani rute Semarang Tawang-Bojonegoro
- Baraya Geulis yang melayani rute Padalarang-Cicalengka
- Bumi Geulis yang melayani rute Bogor-Sukabumi (ditutup dan digantikan oleh Pangrango).
- Pandanwangi yang melayani rute Jember-Banyuwangi.
- Kereta Lokal Bandung Raya yang melayani rute Padalarang-Bandung-Cicalengka hingga Cibatu, Garut.
- KRDH Surabaya yang melayani rute Surabaya-Lamongan, Surabaya-Sidoarjo, dan Surabaya-Mojokerto.
- Sriwedari yang melayani rute Yogyakarta-Solo Balapan
Komuter
Artikel utama untuk bagian
ini adalah: Kereta komuter
Kereta Api Komuter Jabodetabek yang dikelola oleh anak
perusahaan PT Kereta Api Indonesia, yaitu PT KAI Commuter Jabodeabek.
Komuter adalah kereta api yang beroperasi dalam jarak dekat, menghubungkan
kota besar dengan kota-kota kecil di sekitarnya atau dua kota yang berdekatan.
Penumpang kereta ini kebanyakan adalah para penglaju bermobilitas tinggi yang
pergi-pulang dalam sehari, misalnya ke tempat kerja atau sekolah. Tidak
mengherankan apabila frekuensi perjalanan komuter termasuk tinggi dan jumlah
penumpangnya juga paling banyak dibanding kereta jenis lainnya.Di Indonesia, jaringan komuter masih menjadi satu dengan kereta api jarak jauh, bahkan kebanyakan rangkaian kereta apinya juga diambil dari bekas kereta api jarak jauh. Walaupun demikian, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan pembangunan jaringan kereta api komuter yang lebih canggih, seperti monorel, kereta bawah tanah, maupun Mass Rapid Transit (MRT) yang rencananya akan dibangun di Jakarta dan Surabaya.
Komuter umumnya dilayani oleh rangkaian kereta api ekonomi, tetapi beberapa sudah ada yang dilayani oleh kereta kelas bisnis bahkan kelas eksekutif, seperti kereta api Pakuan jurusan Jakarta- Bogor. Jalur-jalur kereta komuter yang ada di Indonesia antara lain:
- KRL Jabodetabek/Commuter Line, merupakan jalur komuter tertua di Indonesia yang melingkupi daerah Jakarta Raya, melayani para penglaju dari Jakarta ke Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, termasuk jalur cabang ke Serpong dan Maja.
- KRDH MCW 302 Patas relasi Cicalengka-Padalarang, KRDE Baraya Geulis relasi Cicalengka Padalarang hasil modifikasi dari KRL BN Holec PT. INKA Madiun.
- KRDE Prambanan Ekspres relasi Jogjakarta-Solo hasil modifikasi dari KRL BN-Holec PT INKA Madiun.
- KRDH-I Blora Jaya relasi Semarang-Bojonegoro.
- KRDH-I Madiun Jaya relasi Madiun-Jogjakarta.
- KRDH-I Seminung relasi Tanjung Karang-Kota Bumi.
- KRDH-I Way Umpu relasi Tanjung Karang-Kota Bumi.
- KRDH-I Sri Lelawangsa relasi Medang-Binjai.
Kereta wisata
Salah satu rangkaian kereta api wisata yang dioperasikan
oleh PT Kereta Api Indonesia.
PT Kereta Api Indonesia juga menyediakan layanan kereta wisata yang tarifnya
disesuaikan dengan harga tiket tertinggi pada kereta yang dirangkaikan dengan
kereta wisata tersebut. Gerbong kereta wisata diberi nama Nusantara,
Bali, Toraja, Sumatera,
dan Jawa.
Selain itu, di Ambarawa
tersedia pula kereta wisata dengan lokomotif uap
bergigi. Di Solo,
kereta wisata Punokawan jurusan Purwosari–Wonogiri
menelusuri jalan Slamet Riyadi di Kota Solo. Adapun di Sumatera Selatan,
tersedia kereta wisata yang diberi nama Kereta Sultan, sedangkan di Sumatera Barat
tersedia pula kereta wisata yang bertujuan ke Lembah Anai dan Pantai Pariaman.[13]Kereta barang
Kereta Peti Kemas.
Kereta Ketel Minyak.
Khusus di Pulau Jawa, pemasaran angkutan barang semula
kurang diminati pasar karena dalam perjalanan kalah prioritas dengan kereta
penumpang. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan terakhir yang sudah melalui
tahapan modernisasi sarana angkutan barang, telah dimungkinkan hadirnya kereta
barang dengan kecepatan yang tidak jauh berbeda dengan kereta penumpang
sehingga perjalanannya jauh lebih lancar.[14][15]Layanan kereta barang yang dilayani saat ini sudah ada beberapa macam seperti kereta pengangkut peti kemas, kereta pengangkut batu bara, kereta pengangkut semen, dan sebagainya.
Untuk mengoptimalkan layanan kereta berbasis barang pada saat ini PT Kereta Api Indonesia membuat anak perusahaan yang bernama PT Kereta Api Logistik (Kalog) yang fungsi utamanya adalah untuk melayani dan mengoperasionalkan layanan barang berbasis kereta api.
Baja Satwa
Kereta barang Baja Satwa dikhususkan untuk mengangkut barang yang melayani rute Jakarta Kampung Bandan-Surabaya Pasar Turi. Barang yang diangkut kebanyakan berupa peti kemas yang jenis komoditas angkutannya tidak terbatas. Sayangnya, saat ini Stasiun Kampung Bandan sudah tidak aktif lagi.Kereta barang cepat
Koridor layanannya sama dengan kereta api Antaboga, yaitu Jakarta-Surabaya Pasar Turi, tetapi sarana yang digunakan berupa gerbong tertutup. Komoditas yang dapat diangkut juga bermacam-macam, sesuai dengan keadaan pasar.Lokomotif
Untuk sistem penomoran lokomotif mulai tahun 2011 menggunakan kombinasi huruf,angka yang menunjukan tahun didinaskan dan nomor urut. Kombinasi huruf yang digunakan untuk menunjukkan susunan roda (saat ini ada C, D, BB, dan jenis CC), dan nomor tiga digit digunakan untuk menunjukkan kelas (2 untuk kelas dengan transmisi listrik dan 3 untuk kelas dengan transmisi hidrolik atau mekanik), yang dimulai dari 0. Dua angka di tengah menunjukan lokomotif ini didinaskan pada tahun berapa dan Dua atau tiga angka di belakangnya menunjukkan jumlah individu, mulai dari 01.Misalnya
- D301 68 70: Lokomotif diesel hidrolik generasi kedua dengan susunan roda D (empat gandar) didinaskan pada tahun 1968 dengan nomor urut 70
- CC203 98 13: Lokomotif diesel elektrik dengan susunan roda Co-Co generasi keempat didinaskan pada tahun 1998 dengan nomor urut 13
Kelas lokomotif diesel PT Kereta Api Indonesia[16]
Loko Diesel Hidrolik
|
Loko Diesel Elektrik |
Armada[17]
Pada tahun 2012, KAI mengoperasikan:- 486 unit lokomotif;
- 754 unit KRL;
- 166 unit KRD;
- 1.716 unit kereta penumpang; dan
- 6.249 unit gerbong.
Bandara: 446 (perkiraan 1999)
Bandara - dengan landas pacu beraspal:
total: 127
lebih 3.047 m: 4
2.438 sampai 3.047 m: 12
1.524 sampai 2.437 m: 39
914 sampai 1.523 m: 41
di bawah 914 m: 31 (perkiraan 1999)
Bandara - tanpa landas pacu beraspal:
total: 319
1.524 sampai 2.437 m: 5
914 sampai 1.523 m: 33
di bawah 914 m: 281 (perkiraan 1999)
Daftar bandar udara di Indonesia
Sumatera
Bandar Udara Sultan Iskandar Muda
·
- BTH - Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam
- BTJ - Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda , Banda Aceh
- KNO - Bandar Udara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang
- SIX - Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing, Sibolga
- SGT - Bandar Udara Internasional Silangit, Siborong-borong
- LSW - Bandar Udara Malikus Saleh, Lhokseumawe
- RGT - Bandar Udara Japura, Rengat
- MEQ - Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya
- PDG - Bandar Udara Internasional Minangkabau, Kota Padang
- PKU - Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
- PLM - Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang
- TNJ - Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang
Jawa
Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta
·
- BDO - Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung
- CGK - Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang
- JOG - Bandar Udara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta
- SOC - Bandar Udara Internasional Adisumarmo, Solo
- SRG - Bandar Udara Internasional Achmad Yani, Semarang
- SUB - Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya
- MSI - Bandar Udara Internasional Valia Rahma, Masalembo
- JBB - Bandar Udara Notohadinegoro, Jember
- BWX - Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi
Bali dan Nusa Tenggara
Bandara Udara Ngurah Rai
- DPS - Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar
- LOP - Bandar Udara Internasional Lombok, Lombok Tengah
- MOF - Bandar Udara Wai Oti, Maumere
- TMC - Bandar Udara Tambolaka, Waikabubak
- LKA - Bandar Udara Gewayantana, Larantuka (mulai 4 Oktober 2014)
- SWQ - Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin III, Sumbawa Besar
Kalimantan
·
- MLK – Bandar Udara Melalan, Sendawar, Kabupaten Kutai Barat
- PKY – Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya
- TRK – Bandar Udara Internasional Juwata, Tarakan
- SRI – Bandar Udara Temindung, Samarinda
- BEJ – Bandar Udara Internasional Kalimarau, Berau
- BPN – Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan
- NNX – Bandar Udara Warukin, Tabalong
- TJG – Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor, Banjarmasin
- PNK – Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak
Sulawesi
Bandar Udara Sultan Hasanuddin
·
- MDC - Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado
- UPG - Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar
- KDI - Bandar Udara Internasional Haluoleo, Kendari
- LUW - Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk
- GTO - Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo
- WKB - Bandar Udara Matahora, Wangi-wangi
- TMI - Bandar Udara Maranggo, Pulau Tomia
Papua
·
- NBX - Bandara Internasional Yos Sudarso, Nabire (mulai 4 Oktober 2014)
- ATS - Bandar Udara Frans Kaisiepo, Biak (mulai 4 Oktober 2014)
- ORG - Bandara Internasional Iskak, Oksibil (mulai 4 Oktober 2014)
- TMH - Bandar Udara Tanah Merah, Tanah Merah (mulai 4 Oktober 2014)
Domestik
Sumatera
Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin (dalam konstruksi)
·
- BKS - Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu
- TKG - Bandar Udara Radin Inten II, Bandar Lampung
- DJB - Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi
- PDG - Bandar Udara Tabing, Padang
- MES - Bandar Udara Internasional Polonia, Medan
- SIW - Bandar Udara Sibisa, Toba Samosir
- BRT - Bandar Udara Barita, Parbaba
- SQT - Bandar Udara Silangit, Siborong-borong
- SIX - Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing, Sibolga
- AEG - Bandar Udara Aek Godang, Padang Sidempuan
- GNS - Bandar Udara Binaka, Gunung Sitoli
- LSE - Bandar Udara Lasondre, Pulau-pulau Batu
- DUM - Bandar Udara Pinang Kampai, Dumai
- SEQ - Bandar Udara Sungai Pakning, Bengkalis
- PPR - Bandar Udara Pasir Pengaraian, Pasir Pengaraian
- SIQ - Bandar Udara Dabo, Singkep
- RGT - Bandar Udara Japura, Rengat
- TJB - Bandar Udara Sei Bati, Karimun
- NTX - Bandar Udara Ranai, Natuna
- MWK - Bandar Udara Matak, Pal Matak
- RKO - Bandar Udara Rokot, Sipora
- KRC - Bandar Udara Depati Parbo, Kerinci
- MPC - Bandar Udara Mukomuko, Mukomuko
- PGK - Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang
- TJQ - Bandar Udara H. A. S. Hanandjoeddin , Tanjung Pandan
- LLG - Bandar Udara Silampari, Lubuklinggau
- PDO - Bandar Udara Pendopo, Kabupaten muara enim
- MAF - Bandar Udara Muara Bungo, Muara Bungo
- PGA - Bandar Udara Atung Bungsu, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan
Aceh
·
- SBG - Bandar Udara Maimun Saleh, Sabang
- LSX - Bandar Udara Lhok Sukon, Aceh Utara
- LSW - Bandar Udara Malikus Saleh, Lhokseumawe
- MEQ - Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya
- TPK - Bandar Udara Teuku Cut Ali, Tapaktuan
- SKL - Bandar Udara Syekh Hamzah Fansyuri, Singkil
- SNB - Bandar Udara Lasikin, Sinabang
Jawa
Bandar Udara Trunojoyo
·
- HLP - Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta
- MLG - Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Malang
- MAN - Bandar Udara Iswahyudi, Madiun
- PCB - Bandar Udara Pondok Cabe, Pamulang
- PPJ - Bandar Udara Pulau Panjang, Kepulauan Seribu
- TSY - Bandar Udara Cibeureum, Tasikmalaya
- CBN - Bandar Udara Cakrabhuwana, Cirebon
- CXP - Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap
- PWL - Bandar Udara Wirasaba, Purbalingga
- KWB - Bandar Udara Dewandaru, Karimunjawa
- CPF - Bandar Udara Ngloram, Cepu
- SUP - Bandar Udara Trunojoyo, Sumenep
- MSI - Bandar Udara Masalembo, Masalembo
- BWX - Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi
- CMS - Bandar Udara Nusawiru, Ciamis
- JBB - Bandar Udara Notohadinegoro, Jember
Bali dan Nusa Tenggara
Bandar Udara El Tari
·
- SWQ - Bandar Udara Brangbiji, Sumbawa Besar
- LYK - Bandar Udara Lunyuk, Sumbawa
- BMU - Bandar Udara Muhammad Salahuddin, Bima
- BSX - Bandar Udara El Tari, Kupang
- LBJ - Bandar Udara Komodo, Manggarai Barat
- RTG - Bandar Udara Frans Sales Lega, Ruteng
- TMC - Bandar Udara Tambolaka, Waikabubak
- WGP - Bandar Udara Umbu Mehang Kunda, Waingapu
- BJW - Bandar Udara Soa, Bajawa
- ENE - Bandar Udara H Hasan Aroeboesman, Ende
- MOF - Bandar Udara Wai Oti, Maumere
- LKA - Bandar Udara Gewayantana, Larantuka
- LWE - Bandar Udara Wonopito, Lewoleba
- ARD - Bandar Udara Mali, Alor
- RTI - Bandar Udara Lekunik, Rote
- SAU - Bandar Udara Tardamu, Pulau Sawu
- ABU - Bandar Udara Haliwen, Atambua
Kalimantan
Bandar Udara Tjilik Riwut
·
- KTG - Bandar Udara Rahadi Oesman, Ketapang
- SQG - Bandar Udara Susilo, Sintang
- NPO - Bandar Udara Nanga Pinoh, Nanga Pinoh
- PSU - Bandar Udara Pangsuma, Putussibau, Kapuas Hulu
- BEJ - Bandar Udara Kalimarau, Kabupaten Berau
- PKY - Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya
- PKN - Bandar Udara Iskandar, Pangkalan Bun
- TBM - Bandar Udara Tumbang Samba, Katingan
- SMQ - Bandar Udara H. Asan, Sampit
- MTW - Bandar Udara Beringin, Muara Teweh
- BDJ - Bandar Udara Syamsuddin Noor, Banjarmasin
- TJG - Bandar Udara Warukin, Tanjung
- BTW - Bandar Udara Bersujud, Batulicin
- KBU - Bandar Udara Stagen, Kotabaru
- DTD - Bandar Udara Datah Dawai, Kutai Barat
- KOD - Bandar Udara Kotabangun, Kutai Kartanegara
- MLK - Bandar Udara Melalan, Melak
- SGQ - Bandar Udara Sangkimah, Sangatta
- SRI - Bandar Udara Temindung, Samarinda
- STA - Bandar Udara Tanjung Bara, Sangatta
- TNB - Bandar Udara Tanah Grogot, Tanah Grogot
- TSX - Bandar Udara Tanjung Santan, Marang Kayu
- BYQ - Bandar Udara Pulau Bunyu, Bunyu
- LBW - Bandar Udara Yuvai Semaring, Long Bawan
- LPU - Bandar Udara Long Apung, Long Apung
- MLN - Bandar Udara R.A. Bessing, Malinau
- NNX - Bandar Udara Nunukan, Nunukan
- TJS - Bandar Udara Tanjung Harapan, Bulungan
Sulawesi
Bandar Udara Haluoleo
·
- MXB - Bandar Udara Andi Djemma, Masamba
- BUW - Bandar Udara Betoambari, Bau-bau
- GTO - Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo
- SQR - Bandar Udara Inco Soroako Waws, Sorowako
- PSJ - Bandar Udara Kasiguncu, Poso
- TLI - Bandar Udara Lalos, Tolitoli
- LWU - Bandar Udara Lagaligo , Luwu
- MJU - Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju
- MNA - Bandar Udara Melonguane, Melonguane
- BJG - Bandar Udara Mopait, Bolaang Mongondow
- PLW - Bandar Udara Mutiara, Palu
- NAH - Bandar Udara Naha, Tahuna
- UOL - Bandar Udara Pogugol, Buol
- PUM - Bandar Udara Sangia Ni Bandera, Pomalaa
- TTR - Bandar Udara Pongtiku, Tana Toraja
- RAQ - Bandar Udara Sugimanuru, Raha
- LUW - Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk
- KDI - Bandar Udara Internasional Haluoleo, Kendari
- SLY - Bandar Udara H. Aroeppala , Selayar
- WKB - Bandar Udara Matahora , Wangi-wangi
- MRG - Bandar Udara Maranggo , Pulau Tomia
Maluku
Bandar Udara Dumatubun
·
- AHI - Bandar Udara Amahai, Masohi
- NDA - Bandar Udara Bandaneira, Banda
- DOB - Bandar Udara Dobo, Kepulauan Aru
- LUV - Bandar Udara Dumatubun, Langgur
- SQN - Bandar Udara Emalamo, Sanana
- GLX - Bandar Udara Gamarmalamo, Galela
- GEB - Bandar Udara Gebe, Gebe
- KAZ - Bandar Udara Kuabang, Tobelo
- ??? - Bandar Udara Liwur Bunga, Larat [1]
- MAL - Bandar Udara Mangole, Mangole
- ??? - Bandar Udara Moa, Moa [2]
- NAM - Bandar Udara Namlea, Namlea
- NRE - Bandar Udara Namrole, Namrole
- BJK - Bandar Udara Nangasuri, Benjina
- LAH - Bandar Udara Oesman Sadik, Labuha
- SXK - Bandar Udara Olilit, Saumlaki
- OTI - Bandar Udara Pitu, Morotai
- ??? - Bandar Udara Purpura, Kisar [3]
- TTE - Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate
- TAX - Bandar Udara Taliabu, Taliabu
- WHI - Bandar Udara Wahai, Pulau Seram
- ??? - Bandar Udara Buli, Maba
- AMQ - Bandar Udara Pattimura, Ambon
Papua
Bandar Udara Torea
·
- RSK - Bandar Udara Abresso, Manokwari
- AGD - Bandar Udara Anggi, Anggi
- AAS - Bandar Udara Apalapsili, Jayawijaya
- ARJ - Bandar Udara Arso, Arso
- AYW - Bandar Udara Ayawasi, Sorong
- BXB - Bandar Udara Babo, Babo
- BXD - Bandar Udara Bade, Merauke
- BXM - Bandar Udara Batom, Pegunungan Bintang
- NTI - Bandar Udara Bintuni, Bintuni
- BUI - Bandar Udara Bokondini, Jayawijaya
- DRH - Bandar Udara Dabra, Puncak Jaya
- ELR - Bandar Udara Elilim, Jayawijaya
- EWI - Bandar Udara Enarotali, Enarotali
- EWE - Bandar Udara Ewer, Merauke
- ILA - Bandar Udara Illaga, Paniai
- IUL - Bandar Udara Ilu, Puncak Jaya
- INX - Bandar Udara Inanwatan, Inanwatan
- SOQ - Bandar Udara Jeffman, Sorong
- FOO - Bandar Udara Yemburwo., Numfor Timur
- KBX - Bandar Udara Kambuaya, Sorong Selatan
- KCD - Bandar Udara Kamur, Asmat
- KBF - Bandar Udara Karubaga, Jayawijaya
- KEQ - Bandar Udara Kebar, Manokwari
- LLN - Bandar Udara Kelila, Jayawijaya
- KEI - Bandar Udara Kepi, Merauke
- KMM - Bandar Udara Kimaan, Merauke
- KOX - Bandar Udara Kokonao, Mimika
- LHI - Bandar Udara Lereh, Jayapura
- ZRM - Bandar Udara Mararena, Sarmi
- RDE - Bandar Udara Merdey, Manokwari
- MDP - Bandar Udara Mindiptana, Boven Digoel
- ONI - Bandar Udara Moanamani, Dogiyai
- LII - Bandar Udara Mulia, Puncak Jaya
- MUF - Bandar Udara Muting, Merauke
- NBX - Bandar Udara Nabire, Nabire
- OBD - Bandar Udara Obano, Nabire
- OKQ - Bandar Udara Okaba, Puncak Jaya
- OKL - Bandar Udara Oksibil, Pegunungan Bintang
- GAV - Bandar Udara Pulau Gag, Raja
- MKW - Bandar Udara Rendani, Manokwari
- SEH - Bandar Udara Senggeh, Keerom
- ZEG - Bandar Udara Senggo, Mappi
- NKD - Bandar Udara Sinak, Puncak Jaya
- ZRI - Bandar Udara Sudjarwo Tjondronegoro, Serui
- TMH - Bandar Udara Tanah Merah, Tanah Merah
- TXM - Bandar Udara Teminabuan, Teminabuan
- TMY - Bandar Udara Tiom, Jayawijaya
- FKQ - Bandar Udara Torea, Fakfak
- UBR - Bandar Udara Ubrub, Keerom
- KNG - Bandar Udara Utarom, Kaimana
- WET - Bandar Udara Waghete, Deiyai
- WMX - Bandar Udara Wamena, Wamena
- WAR - Bandar Udara Waris, Keerom
- WSR - Bandar Udara Wasior, Wasior
- RUF - Bandar Udara Yuruf, Jayawijaya
- UGU - Bandar Udara Zugapa, Paniai
- SOQ - Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong
Pangkalan militer
Bandar Udara Sultan Syarif Kasim
- MES - Pangkalan Udara Soewondo, Medan
- PDG - Bandar Udara Tabing, Padang
- PKU - Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
- TRK - Bandar Udara Juwata, Tarakan
- AKQ - Bandar Udara Astraksetra, Way Tuba
- MAN - Bandar Udara Wiridinata, Tasikmalaya
- SOQ - Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong
- MKQ - Bandar Udara Mopah, Merauke
- IWH - Bandar Udara Iswahyudi, Madiun
- AGD - Bandar Udara Angi, Manokwari
- LHI - Bandar Udara Lereh, Jayapura
- ATS - Bandar Udara Atang Sendjaja, Bogor
- ??? - Bandar Udara Suryadarma Kalijati, Subang
- ??? - Bandar Udara Sulaiman Margahayu, Bandung
- SKI - Bandar Udara Sugiri Sukani Jatiwangi, Majalengka
- GDA - Bandar Udara Gorda Cikande, Serang
- GDA - Bandar Udara Budiarto Curug, Tangerang
- MRT - Bandar Udara Pitu, Morotai - Halmahera Utara
- ??? - Bandar Udara Cakrabuana Ciperna, Kabupaten Cirebon
- BTH - Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam